Senin (29/09) Pukul 08.00 bertempat di Gedung Sertifikasi Guru UNJ, Universitas Negeri Jakarta, Jurusan Ilmu Agama Islam menyelenggarakan dialog damai bersama Ulama Timur Tengah bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) yang bertemakan “Perspektif Islam tentang Radikalisme Agama”. Acara tersebut dihadiri oleh Mahasiswa UNJ dan mayoritasnya adalah Mahasiswa Jurusan Ilmu Agama Islam. Pada acara tersebut dihadiri oleh pembantu Rektor III, Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Pembantu Dekan III FIS, dan Ketua Jurusan Ilmu Agama Islam. Yang membuat istimewa acara ini adalah dengan hadirnya dua Ulama dari Yaman yaitu Prof.Dr.Muhammad Abdul Qadeer Muhammad dan Dr. Zaid Abdurrahman Hussein, guru besar dari Daarul Musthofa dan Al-Ahqaf University, acara ini juga dihadiri oleh Ahmad Sudrajat LC, MA selaku Ketua Bagian Kerjasama Timur Tengan PBNU dan Irfan Idris yang menggantikan kehadiran Drs.Ansyaad Embai dari BNPT.
Sambutan pertama disampaikan oleh Dekan FIS dan Pembantu Dekan III FIS, beliau menyampaikan bahwa UNJ mengharapkan terusnya Terjalin kerjasama berupa pertukaran dosen dan Mahasiswa. Lanjut acara inti dimulai, pembicara pertama oleh BNPT yang diwakilkan oleh Irfan Idris, menjelaskan bagaimana terjadinya Radikalisme dan menjelaskan bagaimana terjadinya Radikalisme dan Terorisme di Indonesia. Dengan Bahasa yang ringan beliau mengajak Kami untuk berfikir kritis terhadap doktrin-doktrin asing, beliau memberi nasihat berupa singkatan “WTC” yang berarti Waspada, Tangkal, dan Cegah.
Pembicara kedua adalah Dr.Zaid Abdurrahman Hussein, beliau menjelaskan bahwa Radikalisme tidak ada dalam Islam, Islam adalah Agama Rahmatan Lil’alamin dan Rasulullah adalah utusan untuk menyempurnakan akhlak. Beliau mengajarkan agar menjadi Islam yang sebenar-benarnya yaitu Islam yang Kaffah yang baik lisannya dan tangannya, serta berkasih sayang kepada semua Makhluk ciptaan Allah SWT. Pembicara selanjutnya ialah Prof.Dr.Muhammad Abdul Qadeer Muhammad, menjelaskan penyebab kemunculan terorisme dan Radikalisme adalah At-Takfir/mengkafirkan dan Muamalah yang menyebabkan Riba. Islam adalah Agama yang terbuka dengan menerima pendapat dan toleransi, tidak ada kebencian dan pemaksaan dalam Islam. Kemudian pembicara terakhir oleh Ahmad Sudrajat LC, MA, suasanapun mencair dengan candaan ringan beliau. Beliau menggambarkan bagaimana membedakan wajah teroris dan bukan teroris, menjelaskan bagaimana ciri-ciri sifat yang dimiliki teroris. Menurutnya, Teroris merekrut orang dibidang pendidikan dengan pencucian otak, salah satunya melalui Organisasi Rohis. Setelah dialog tersebut usai, maka acara ini ditutup dengan pembacaan doa oleh Achmad Hakam dan dilanjutkan dengan sesi Ramah tamah, seperti foto dan makan siang bersama.
*) Tugas Kelompok II KPI 2012 Matakuliah Dakwah Online
(Faza Lazuardi,Fitria Hilmayati, Muhammad Fadhlullah, Nunu Nugraha, Siti Syamsiah, Riani Alfianita)
Sambutan pertama disampaikan oleh Dekan FIS dan Pembantu Dekan III FIS, beliau menyampaikan bahwa UNJ mengharapkan terusnya Terjalin kerjasama berupa pertukaran dosen dan Mahasiswa. Lanjut acara inti dimulai, pembicara pertama oleh BNPT yang diwakilkan oleh Irfan Idris, menjelaskan bagaimana terjadinya Radikalisme dan menjelaskan bagaimana terjadinya Radikalisme dan Terorisme di Indonesia. Dengan Bahasa yang ringan beliau mengajak Kami untuk berfikir kritis terhadap doktrin-doktrin asing, beliau memberi nasihat berupa singkatan “WTC” yang berarti Waspada, Tangkal, dan Cegah.
Pembicara kedua adalah Dr.Zaid Abdurrahman Hussein, beliau menjelaskan bahwa Radikalisme tidak ada dalam Islam, Islam adalah Agama Rahmatan Lil’alamin dan Rasulullah adalah utusan untuk menyempurnakan akhlak. Beliau mengajarkan agar menjadi Islam yang sebenar-benarnya yaitu Islam yang Kaffah yang baik lisannya dan tangannya, serta berkasih sayang kepada semua Makhluk ciptaan Allah SWT. Pembicara selanjutnya ialah Prof.Dr.Muhammad Abdul Qadeer Muhammad, menjelaskan penyebab kemunculan terorisme dan Radikalisme adalah At-Takfir/mengkafirkan dan Muamalah yang menyebabkan Riba. Islam adalah Agama yang terbuka dengan menerima pendapat dan toleransi, tidak ada kebencian dan pemaksaan dalam Islam. Kemudian pembicara terakhir oleh Ahmad Sudrajat LC, MA, suasanapun mencair dengan candaan ringan beliau. Beliau menggambarkan bagaimana membedakan wajah teroris dan bukan teroris, menjelaskan bagaimana ciri-ciri sifat yang dimiliki teroris. Menurutnya, Teroris merekrut orang dibidang pendidikan dengan pencucian otak, salah satunya melalui Organisasi Rohis. Setelah dialog tersebut usai, maka acara ini ditutup dengan pembacaan doa oleh Achmad Hakam dan dilanjutkan dengan sesi Ramah tamah, seperti foto dan makan siang bersama.
*) Tugas Kelompok II KPI 2012 Matakuliah Dakwah Online
(Faza Lazuardi,Fitria Hilmayati, Muhammad Fadhlullah, Nunu Nugraha, Siti Syamsiah, Riani Alfianita)